"Making arrangement"
candra : hello,good afternoon.
Rizal : hello,good afternoon.
Candra : how are you?
Rizal : i am so nice.
Candra : what about sunday morning to make a assigment ?
Rizal : yes, i am sure i can make it.
Candra : oke,see you.
Rizal : see you too
candra
Rabu, 17 September 2014
Candra tkj 3
"Making arrangement"
candra : hello,good afternoon.
Rizal : hello,good afternoon.
Candra : how are you?
Rizal : i am so nice.
Candra : what about sunday morning to make a assigment ?
Rizal : yes, i am sure i can make it.
Candra : oke,see you.
Rizal : see you too
Candra tkj 3
"Making arrangement"
candra : hello,good afternoon.
Rizal : hello,good afternoon.
Candra : how are you?
Rizal : i am so nice.
Candra : what about sunday morning to make a assigment ?
Rizal : yes, i am sure i can make it.
Candra : oke,see you.
Rizal : see you too
Senin, 15 September 2014
tugas bahasa inggris
A: good afternoon.
What can I do for you?
B: I want to buy a ticket to New York.
A: Is a one-way or go home?
B: Go home.
A: When you want to leave?
B: When does the next plane leave?
A: About two hours.
B: I want a ticket for the flight.
A: First class or economy?
B: Economy.
A: Okay, I see first if it is still available or not. Sorry. Tickets for the flight was already sold out.
B: What about the next one?
A: I see. Yes, that it still has some empty seats. Do you want a place for your message?
B: Yes.
A: The price is $ 102
B: Okay.
A: Thank you, this change.
Jumat, 05 September 2014
MAKALAH KIMIA PENGOLAHANA AIR LIMBAH DENGAN LUMPUR AKTIF
MAKALAH KIMIA
PENGOLAHANA AIR LIMBAH DENGAN LUMPUR AKTIF
SMK TUNAS BANGSA TAWANGSARI
Jl.Raya Tawangsari,Banmati,Sukoharjo,kode pos (57561)
Telp/fax.(0272)8119
Di Susun OLeh :
1)
Cahyono Dwi Saputra ( 7 )
2)
Candra Apri Kusuma ( 8 )
3)
Rezky Aditya Permadi (24)
4)
Rizal Adi Pratama (26)
5
Rosit Duwi Haryanto (28)
Ø PENDAHULUAN
Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang palingefektif dibandingkan
dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahanlimbah dengan metode Biologi
adalah metode yang memanfaatkanmikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan
material yang terkandungdi dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain
menguraikan danmenghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang
teruraitadi sebagai tempat berkembang biaknya.Dalam pengolahan air limbah
secara aerobik mikroorganismemengoksidasi dan mendekomposisi bahan-bahan
organik dalam limbah airlimbah dengan menggunakan oksigen yang disuplai oleh
aerasi denganbantuan enzim dalam mikroorganisme. Pada waktu yang
samamikroorganisme mendapatkan energi sehingga mikroorganisme baru
dapatbertumbuh. Proses pengolahan secara biologi yang paling sering
digunakanadalah proses pengolahan dengan menggunakan metode lumpur aktif.Lumpur
aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikrobatersuspensi. Proses
ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yangmengoksidasi material
organik menjadi CO2dan H2O,
NH4,dan sel biomassabaru. Proses ini
menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower(diffused) atau melalui
aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yangakan mengendap di tangki
penjernihan. Kemampuan bakteri dalammembentuk flok menentukan keberhasilan
pengolahan limbah secara biologi,karena akan memudahkan pemisahan partikel dan
air limbah.Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak
lagimengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya
bagikesehatan. Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air
untuk kegiatan industri selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur
ulang airlimbah akan dapat mengatasi permasalahan persediaan cadangan air
tanahdemi kelangsungan kegiatan industri dan kebutuhan masyarakat akan air.
Metode
pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan prosespengolahan air limbah yang memanfaatkan proses
mikroorganisme tersebut.Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber
air untuk kegiatan industri selanjutnya. Air daur ulang tersebut dapat
dimanfaatkandengan aman untuk kebutuhan konsumsi air seperti cooling
tower, boilerlaundry, toilet flusher,
penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond carwash dan kebutuhan air yang
lainnya.Dalam hal ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan airlimbah
yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal inimengingat metode
lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah airlimbah dari berbagai jenis
industri seperti industri pangan, pulp, kertas,tekstil, bahan kimia dan
obat-obatan.Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya. Salah satu dariteknik
Air limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni.Pengolahan
ini termasuk pengolahan biologi, karena menggunakan bantuanmikroorganisma pada
proses pengolahannya.Proses lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara
biologisaerobic dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu
reaktordan dalam keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak
dariperalatan mekanis, yaitu aerator dan blower, karena selain berfungsi
untuk suplai oksigen juga dibutuhkan pengadukan yang sempurna. Perlakuan
untuk memperoleh massa mikroba yang tetap adalah dengan melakukan
resirkulasilumpur dan pembuangan lumpur dalam jumlah tertentu.
Tujuan PenulisanMakalah
ini ditulis bertujuan untuk:
1.Mengetahui
defenisi lumpur aktif
2.Mengetahui proses lumpur aktif tersebut berlangsung
BAB II.
Ø Pengertian
Lumpur Aktif
Lumpur aktif (activated sludge) adalah
proses pertumbuhan mikrobatersuspensi yang pertama kali dilakukan di Ingris
pada awal abad 19. Sejak itu prosesini diadopsi seluruh dunia sebagai pengolah
air limbah domestik sekunder secarabiologi. Proses ini pada dasarnya merupakan
pengolahan aerobik yang mengoksidasimaterial organik menjadi CO2
dan H2O, NH4, dan sel biomassa baru. Udaradisalurkan melalui pompa blower (diffused ) atau melalui aerasi mekanik. Selmikroba
membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan.Pengolahan air limbah
pada umumnya dilakukan dengan menggunakanmetode Biologi. Metode ini merupakan
metode yang paling efektif disbanding kan
dengan metode Kimia dan Fisika.
Proses pengolahan limbah dengan metode Biologiadalah metode yang memanfaatkan
mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung
di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiriselain menguraikan dan menghilangkan
kandungan material, juga menjadikanmaterial yang terurai tadi sebagai tempat
berkembang biaknya. Metode pengolahanlumpur aktif (activated sludge) adalah
merupakan proses pengolahan air limbah yangmemanfaatkan proses mikroorganisme
tersebut.Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak
lagimengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya bagi
kesehatan.Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk
kegiatan industriselanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air
limbah akan dapatmengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah demi
kelangsungan kegiatanindustri dan kebutuhan masyarakat akan air.Air tersebut
dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatanindustri
selanjutnya. Air daur ulang yang kami kerjakan dapat dimanfaatkan denganaman
untuk kebutuhan konsumsi air seperti cooling tower, boiler laundry,
toiletflusher, penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond car wash dan
kebutuhan airyang lainnya
Ø Proses
Pengolahan Air Limbah
Proses pengolahan air limbah terbagi menjadi tiga tahap pemrosesan,
yaitu :
1.Proses primer, Proses primer merupakan perlakuan
pendahuluan yangmeliputi :
a).
Penyaringan kasar
b). Penghilangan warna
c).
Ekualisasi
d). Penyaringan halus
e). Pendinginan
2.Proses sekunder
( Proses biologi dan sedimentasi ).
3.Proses tersier ( merupakan tahap lanjutan setelah
proses biologi dansedimentasi ).
A. Proses (primer)
- Penyaringan kasarAir limbah dari hasil proses produksi dibuang melalui saluranpembuangan terbuka menuju pengolahan air limbah. Saluran tersebut terbagimenjadi dua bagian, yakni saluran air berwarna dan saluran air tidak berwarna. Untuk mencegah agar sisa-sisa kotoran padat dan sampah dalamair limbah terbawa pada saat proses, maka air limbah disaring denganmenggunakan saringan kasar berdiameter 50 mm dan 20 mm.
- Penghilangan warnaLimbah cair berwarna yang berasal dari proses produksi setelahmelewati tahap penyaringan ditampung dalam dua bak penampungan, airtersebut kemudian dipompakan ke dalam tangki koagulasi pertama yangterdiri atas tiga buah tangki, yaitu : Pada tangki pertama ditambahkankoagulasi FeSO4(Fero Sulfat) konsentrasinya 600 - 700 ppm untuk pengikatan warna. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki kedua denganditambahkan kapur (lime) konsentrasinya 150 - 300 ppm, gunanya untuk menaikkan pH yang turun setelah penambahan FeSO4
. Dari tangki kedualimbah dimasukkan
ke dalam tangki ketiga pada kedua tangki tersebutditambahkan polimer
berkonsentrasi 0,5 - 0,2 ppm, sehingga akan terbentuk gumpalan-gumpalan
besar (flok) dan mempercepat proses pengendapan
Setelah
gumpalan-gumpalan terbentuk, akan terjadi pemisahan antarapadatan hasil
pengikatan warna dengan cairan secara gravitasi dalam tangkisedimentasi. Meskipun air hasil proses penghilangan warna
ini sudah jernih,tetapi pH-nya masih tinggi
yaitu 10, sehingga tidak bisa langsung dibuang keperairan. Untuk menghilangkan
unsur-unsur yang masih terkandungdidalamnya, air yang berasal dri koagulasi I
diproses dengan sistem lumpuraktif. Cara tersebut merupakan perkembangan
baru yang dinilai lebih efektif dibandingkan
cara lama yaitu air yang berasal dari koagulasi I digabungdalam bak ekualisasi.c)
EkualisasiBak ekualisasi atau disebut
juga bak air umum yang menampung duasumber pembuangan yaitu limbah cair tidak
berwarna dan air yang berasaldari mesin pengepres lumpur. Kedua sumber
pembuangan pengeluarkan airdengan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu
untuk memperlancarproses selanjutnya air dari kedua sumber ini diaduk dengan
menggunakanblower hingga mempunyai karakteristik yang sama yaitu pH 7 dan
suhunya32
C. Sebelum kontak dengan sistem lumpur
aktif, terlebih dahulu airmelewati saringan halus dan cooling tower, karena
untuk proses aerasimemerlukan suhu 32
C. Untuk mengalirkan air dari bak ekualisasi ke bak aerasi digunakan dua buah submerble pump atau
pompa celup.d)
Penyaringan halusAir hasil ekualisasi
dipompakan menuju saringan halus untuk memisahkan padatan dan larutan,
sehingga air limbah yang akan diolah bebasdari padatan kasar berupa sisa-sisa
serat benang yang masih terbawa.e)
PendinginanKarakteristik limbah
produksi tekstil umumnya mempunyai suhuantara 35-40
C, sehingga memerlukan pendinginan untuk
menurunkan suhuyang bertujuan mengoptimalkan kerja bakteri dalam sistem lumpur
aktif.Karena suhu yang diinginkan adalah berkisar 29-30
B. Proses sekunder
Proses BiologiPada umumnya dalam
proses biologi ini membutuhkan tiga bak aerasi, yang pertama berbentuk
oval mempunyai beberapa kelebihandibandingkan dengan bentuk persegi panjang.
Karena pada bak oval tidak memerlukan blower sehingga dapat menghemat
biaya listrik, selain ituperputaran air lebih sempurna dan waktu kontak bakteri
dengan limbah lebihmerata serta tidak terjadi pengendapan lumpur seperti
layaknya terjadi padabak persegi panjang.. Pada masing-masing bak aerasi ini
terdapat sparatoryang mutlak diperlukan untuk memasok oksigen ke dalam air bagi
kehidupanbakteri. Parameter yang diukur dalam bak aerasi dengan sistem lumpur
aktif adalah DO, MLSS, dan suhu.
parameter-parameter tersebut harus terus dijagasehingga penguraian polutan yang terdapat dalam limbah dapat
diuraikansemaksimal mungkin oleh bakteri. Oksigen terlarut yang diperlukan
berkisar0,5
Proses SedimentasiBak sedimentasi II
biasanya mempunyai bentuk bundar pada bagianatasnya dan bagian bawahnya
berbentuk kronis yang dilengkapi denganpengaduk (agitator) dengan putaran 2
rph. Desain ini dimaksudkan untuk mempermudah pengeluaran endapan dari
dasar bak. Pada bak sedimentasi iniakan terjadi settling lumpur yang berasal
dari bak aerasi dan endapan lumpurini harus segera dikembalikan lagi ke bak
aerasi (return sludge=RS), karenakondisi pada bak sedimentasi hampir mendekati
anaerob. Besarnya RSditentukan berdasarkan perbandingan nilai MLSS dan debit RS
itu sendiri.Pada bak sedimentasi ini juga dilakukan pemantauan kaiment
(ketinggianlumpur dari permukaan air) dan MLSS dengan menggunakan alat
MLSSmeter.C. Proses tersier
tersuspensi yang masih terdapat dalam
air. Tahap lanjutan ini diperlukan untuk memperoleh kualitas air yang
lebih baik sebelum air tersebut dibuang ke perairan.Air hasil proses biologi
dan sedimentasi selanjutnya ditampung dalam bak interdiet yang dilengkapi
dengan alat yang disebut inverter untuk mengukur level air,kemudian dipompakan
ke dalam tangki koagulasi dengan menggunakan pompasentrifugal. Pada tangki
koagulasi ditambahkan alumunium sulfat (konsentrasi antara150 – 300 ppm)
dan
polimer (konsentrasi antara 0,5 – 2
ppm), sehingga terbentuk flok yang
mudah mengendap. Selain kedua bahan koagulan tersebut jugaditambahkan tanah
yang berasal pengolahan air baku (water teratment) yangbertujuan menambah
partikel padatan tersuspensi untuk memudahkan terbentuknyaflok.Pada tangki koagulasi ini terdapat mixer
(pengaduk) untuk mempercepatproses persenyawaan kimia antara air dan bahan
koagulan, juga terdapat pH kontrolyang berfungsi untuk memantau pH effluent
sebelum dikeluarkan ke perairan.Setelah penambahan koagulan dan proses
flokulasi berjalan dengan sempurna, makagumpalan-gumpalan yang berupa lumpur
akan diendapkan pada tangki sedimentasiIII. Hasil endapan kemudian dipompakan
ke tangki penampungan lumpur yangselanjutnya akan diolah dengan belt press
filter machine.
3.3 Sistem Lumpur Aktif
Di dalam limbah yang mengandung bahan
organik terdapat zat-zat yangmerupakan makanan dan kebutuhan-kebu-tuhan lain
bagi mikroorganisme yang akandigunakan dalam proses lumpur aktif. Proses lumpur
aktif adalah salah satu prosespengolahan air limbah secara biologi, dimana air
limbah dan lumpur aktif dicampurdalam suatu reaktor atau tangki aerasi. Padatan
biologis aktif akan mengoksidasikandungan zat di dalam air limbah secara
biologis, yang di akhir proses akandipisahkan dengan sistem pengendapan. Proses
lumpur aktif mulai dikembangkan diInggris pada tahun 1914 oleh Ardern dan
Lockett dan dinamakan lumpur aktif karenaprosesnya melibatkan massa
mikroorganisme yang aktif, dan mampu menstabilkanlimbah
secara aerobik. Istilah lumpur aktif diterapkan baik pada proses maupunpadatan biologis di dalam unit pengolahan.
Proses lumpur aktif terdiri dari dua
tangki (gambar 2), yaitu :- Tangki aerasi : di dalam bak ini terjadi reaksi
penguraian zat organik olehmikroorganisme dengan bantuan oksigen terlarut.- Bak
pemisah (Clarifier): yaitu tempat lumpur aktif dipisahkan dari cairan
untuk dikembalikan ke tangki aerasi, kelebihannya dibuang.
Ø Gambar 1 : Kegiatan dan alat proses sistem lumpur
aktif
3.4 Deskripsi Proses Lumpur Aktif
Aliran umpan air limbah/ subtrat, bercampur dengan aliran lumpur aktif
yangdikembalikan sebelum masuk rektor. Campuran lumpur aktif dan air
limbahmembentuk suatu campuran yang disebut cairan tercampur (mixed liquor
).Memasuki aerator, lumpur aktif dengan cepat memanfaatkan zat organik dalamlimbah
untuk men-degradasinya.Kondisi lingkungan aerobic diperoleh dengan memberikan
oksigen ke tangkiaerasi. Pemberian oksigen dapat dilakukan dengan penyebaran
udara tekan, aerasipermukaan secara mekanik, atau injeksi oksigen murni. Aerasi
dengan difusi udaratekan atau aerasi mekanik mempunyai dua fungsi, yaitu
pemberi udara danpencampur agar terjadi kontak yang sempurna antara lumpur
aktif dan senyawaorganik di dalam limbah.Pada tangki pengendapan (clarifier ),
padatan lumpur aktif mengendap danterpisah dengan cairan sebagai effluent.
Sebagian lumpur aktif dari dasar tangkipengendap dipompakan kembali ke reaktor
dan dicampur dengan umpan (subtrat)yang masuk, sebagian lagi dibuang.Dalam
reactor mikroorganisme mendegradasi bahan-bahan organik denga npersamaan
stoikiometri pada reaksi di bawah ini (Metcalf dan Eddy,1991):
CARA
KERJANYAN
Ø
KESIMPULAN
Lumpur aktif (activated sludge) adalah
proses pertumbuhan mikrobatersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan
pengolahan aerobik yangmengoksidasi material organik menjadi CO 2 dan H 2 O, NH
4.1 dan sel biomassa baru.Proses
ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused)
ataumelalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap
ditangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok
menentukankeberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan
pemisahanpartikel dan air limbah.Proses pengolahan air limbah terbagi menjadi
tiga tahap pemrosesan, yaitu :1.
Proses primer, Proses primer merupakan
perlakuan pendahuluan yang meliputi :a). Penyaringan kasarb). Penghilangan
warnac). Ekualisasid). Penyaringan haluse). Pendinginan2.
Proses sekunder ( Proses biologi dan
sedimentasi ).3.
Proses tersier (merupakan tahap
lanjutan setelah proses biologi dan sedimentasi).
4.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal pada pengolahan limbah cairperlu dilakukan perbaikanperbaikan terhadap
penelitian lanjutan yaitu:1. Penempatan sistem aerasi yang merata dengan
meletakkan aerator pada posisidimana udara bisa terdistribusikan ke seluruh bak
aerasi agar pengadukanberlangsung secara sempurna.2. Penentuan intensitas
pengembalian lumpur aktif yang teratur dan efektif agarmikroorganisme tidak
terlalu lama dalam bak pengendapan
Ø
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
1. Pengolahan Limbah Dengan Metode Lumpur Aktif.
Diakses tanggal 16-10-2012Anonim
2. Makalah Lumpur Aktif
Diakses tanggal 16-10-2012Anonim
3. Lumpur Aktif
Diakses tanggal 16-10-2012C.A.
Papadimitriou. 2006. Coke Oven Wastewater Treatment By Two ActivatedSludge
Systemshttp://www.gnest.org/journal/Vol8_No1/paper_3_Papadimitriou_346.pdf Diakses
tanggal 16-10-2012Dini Mardini. 2004. Penggunaan Metode Lumpur Aktif Sebagai
Salah SatuPengolahan Sekunder Terhadap Limbah Cair Industri Tekstil Pt.
CagmDengan Sistem Flow Skala Laboratorium.
Diakses tanggal 15-10-2012Ignasius DA.
Sutapa.1999. LUMPUR AKTIF : ALTERNATIF PENGOLAHLIMBAH CAIR
Diakses tanggal 15-10-2012
Langganan:
Postingan (Atom)